Pakistan Jatuhkan Rafale India, Saham Produsen Jet Tempur J-10 China Melonjak

6 hours ago 3

loading...

Jet tempur J-10 besutan Chengdu Aircraft Corporation (CAC) yang lebih murah diklaim sukses merontokkan pesawat tempur canggih produksi Prancis, Rafale. FOTO/Ilustrasi/Dok.

JAKARTA - Harga saham Chengdu Aircraft Corporation (CAC), produsen jet tempur J-10 dan JF-17 yang digunakan oleh Angkatan Udara Pakistan (PAF) menembak jatuh beberapa pesawat tempur India, termasuk jet Rafale buatan Prancis, melonjak lebih dari 17% pada hari Rabu (7/5). Reli tersebut menyusul konfirmasi oleh Menteri Pertahanan Pakistan bahwa angkatan udara negara itu telah menembak jatuh 5 jet tempur India.

Menurut pejabat senior pertahanan Pakistan, total enam pesawat India hancur, terdiri dari 3 jet Rafale, 1 MiG-29, 1 SU-30, dan satu pesawat pengintai Heron. Semua pesawat India tersebut dilaporkan berupaya menargetkan wilayah Pakistan menggunakan amunisi jarak jauh.

"Tidak ada pesawat PAF yang rusak. Semua unit kembali dengan selamat ke pangkalan," kata juru bicara militer Pakistan, seperti dilansir The Express Tribune.

Baca Juga: Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India

Sebaliknya, saham Dassault Aviation Prancis - pembuat jet tempur Rafale - anjlok di Bursa Efek Paris. Saham perusahaan tersebut telah turun sebesar 5,40 euro, atau 1,64%, menjadi 324 euro. Secara keseluruhan, analis pertahanan mencatat saham Dassault dapat turun lebih jauh sebesar 5% di tengah pengawasan ketat atas kinerja Rafale di medan perang.

Kontras tajam dalam sentimen investor dapat menjadi tanda kepercayaan pasar global terhadap kemampuan PAF dan kinerja jet JF-17 dan J-10C, yang dikembangkan bekerja sama dengan China. Perkembangan ini juga memicu perdebatan tentang kesiapan tempur dan keandalan armada Rafale India.

Mengutip Global Defense Analysis, baik Rafale dan J-10C adalah jet tempur generasi keempat berkemampuan tinggi yang dirancang untuk unggul dalam berbagai misi, termasuk superioritas udara, serangan darat, dan pengintaian. Jet tempur Rafale dan J-10C memiliki keunggulan tersendiri dalam hal performa.

Rafale memiliki bobot lepas landas maksimum yang lebih tinggi, sehingga memungkinkannya membawa lebih banyak bahan bakar dan senjata, sehingga menghasilkan jangkauan tempur yang lebih jauh. Rafale juga memiliki daya jelajah yang lebih tinggi, yang mengacu pada ketinggian maksimum yang dapat dicapainya, sehingga lebih mampu di lingkungan dataran tinggi. Selain itu, mesin Rafale lebih bertenaga, sehingga memberikan akselerasi dan kecepatan pendakian yang lebih baik.

Baca Juga: Perbandingan Ekonomi India dengan Pakistan: Bak Langit dan Bumi

Di sisi lain, J-10C memiliki kecepatan puncak yang lebih tinggi, yang memungkinkannya mencapai kecepatan lebih tinggi selama manuver tempur. Pesawat ini memiliki penampang radar yang jauh lebih rendah daripada varian sebelumnya yang meningkatkan kemampuan silumannya. Pesawat ini juga dikenal dengan rangkaian peperangan elektronik terintegrasinya, yang menyediakan kemampuan pengacauan dan penanggulangan tingkat lanjut, sehingga membuatnya lebih efektif dalam skenario peperangan elektronik.

Dari sisi biaya, jet Rafale yang harganya sekira USD100 juta (sekitar Rp1,65 triliun), menjadikannya salah satu jet tempur generasi ke-4 termahal di dunia. Sementara, harga J-10C, diperkirakan sekitar USD40-50 juta per unit, atau hanya separuh harga Rafale.

Dalam pertempuran udara-ke-udara, Rafale dan J-10C sama-sama unik menurut persyaratan misi. Rafale dilengkapi dengan sistem radar dan avionik canggih, yang memberinya kesadaran situasional yang unggul dan kemampuan untuk mendeteksi dan melacak beberapa target secara bersamaan. Rafale juga dilengkapi dengan rudal jarak jauh seperti Meteor, yang dapat menyerang target pada jarak hingga 150 kilometer.

Di sisi lain, J10C dilengkapi dengan rudal PL-15, yang memiliki jangkauan lebih dari 145 kilometer. Rudal PL-15 dianggap sebagai rudal udara-ke-udara tercanggih di dunia dengan pencari radar AESA. Rudal tersebut melampaui Meteor Prancis dan AIM-120D Amerika dalam hal kinerja, jangkauan, dan lebih mematikan, yang dibuktikan dengan kesuksesannya merontokkan Rafale AU India jika klaim Kementerian Pertahanan Pakistan benar-benar terbukti.

(fjo)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |