10 Kultum Singkat tentang Bersyukur dari Berbagai Tema, Bisa Dijadikan Referensi

8 hours ago 4

loading...

Bersyukur dalam ajaran Islam bukan hanya sebatas ucapan Alhamdulillah, tetapi juga mencakup pengakuan dalam hati, pujian dengan lisan, dan penggunaan nikmat dalam hal yang diridhai oleh Allah SWT. Foto ilustrasi/ist

Kultum singkat tentang bersyukur ini dapat dijadikan referensi bagi para pendakwah yang hendak mengisi acara keagamaan. Bisa juga dijadikan bahan bacaan dan renungan bagi setiap muslim.

Bersyukur dalam ajaran Islam bukan hanya sebatas ucapan “Alhamdulillah”, tetapi juga mencakup pengakuan dalam hati, pujian dengan lisan, dan penggunaan nikmat dalam hal yang diridhai oleh Allah.

Rasulullah SAW sendiri adalah suri teladan terbaik dalam hal syukur, bahkan dalam keadaan sulit sekalipun beliau tetap memuji dan bergantung kepada Allah. Syukur yang tulus dapat membuka pintu keberkahan, menenangkan jiwa, dan menjauhkan kita dari sifat tamak dan keluh kesah.

10 Kultum Singkat tentang Bersyukur

1. Hakikat Syukur

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia, serta petunjuk-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, pembawa cahaya ilahi yang mengeluarkan umat manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang benderang. Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan renungan singkat tentang pentingnya senantiasa bersyukur dalam kehidupan kita.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan bahwa hakikat syukur adalah mengakui dan menunjukkan nikmat Allah yang ada pada diri kita. Pengakuan ini diwujudkan melalui tiga aspek: pertama, dengan lisan melalui ungkapan rasa terima kasih dan pujian kepada-Nya; kedua, dengan hati melalui pengakuan dan kecintaan kepada Sang Pemberi Nikmat; ketiga, dengan perbuatan melalui ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT.

Sebagai hamba Allah, kita seringkali lupa bahwa setiap detik kehidupan kita adalah anugerah yang tak ternilai. Nikmat iman, kesehatan, dan kesempurnaan fisik yang kita miliki adalah karunia besar yang patut kita syukuri. Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nahl ayat 78: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur."

Rasulullah SAW mengajarkan cara bijak mensyukuri nikmat melalui sabdanya: "Lihatlah orang yang berada di bawahmu dalam hal materi, dan jangan melihat orang yang berada di atasmu. Dengan begitu, kamu tidak akan meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu." (HR. Bukhari dan Muslim). Nasihat mulia ini mengajarkan kita untuk selalu berpikir positif dan menghargai setiap karunia yang kita terima.

Mengapa syukur begitu penting? Pertama, syukur menjadi perisai yang melindungi kita dari azab Allah. Kedua, dengan bersyukur kita akan meraih keridhaan-Nya. Ketiga, setiap rasa syukur yang kita ungkapkan bernilai ibadah dan mendatangkan pahala dari Allah SWT.

Sebagai penutup, mari kita renungkan bahwa syukur bukan sekadar ucapan di lisan, melainkan sikap hidup yang harus terwujud dalam pikiran, perasaan, dan perbuatan. Dengan membiasakan diri bersyukur, insya Allah kita akan meraih ketenangan hati dan kebahagiaan sejati. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Muslim yang Selalu Bersyukur

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji hanya milik Allah SWT yang senantiasa melimpahkan karunia-Nya tanpa batas. Seringkali, tanpa kita minta sekalipun, Allah dengan kasih sayang-Nya yang tak terhingga menganugerahkan berbagai nikmat kepada kita. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, dan para sahabatnya yang telah membimbing kita menuju cahaya Islam.

Saudara-saudaraku seiman, coba kita renungkan sejenak berbagai nikmat yang Allah berikan. Nikmat kesehatan, kemampuan makan dan minum, pancaindera yang sempurna, akal yang sehat, nikmat iman dan Islam – semua ini hanyalah sebagian kecil dari karunia Allah yang tak terbatas. Sungguh, mustahil bagi kita untuk menghitung seluruh nikmat yang telah kita terima.

Sebagai manusia, kita harus menyadari bahwa kita takkan pernah mampu membalas semua nikmat Allah, bahkan seandainya kita mengumpulkan seluruh harta dan tenaga yang kita miliki. Sebuah nikmat kesehatan saja misalnya, takkan pernah bisa kita tebus dengan apapun. Namun sayangnya, seringkali kita baru menyadari betapa berharganya suatu nikmat ketika nikmat itu telah pergi dari kita.

Allah SWT berfirman dalam QS Ibrahim ayat 7: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." Ayat ini menjadi pengingat bagi kita tentang pentingnya senantiasa bersyukur.

Rasulullah SAW menggambarkan keistimewaan seorang mukmin sejati dalam hadits riwayat Muslim: "Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Semua urusannya baik baginya. Jika mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika tertimpa musibah, ia bersabar, dan itu pun baik baginya."

Syukur dalam Islam memiliki tiga tingkatan utama:

- Syukur dengan hati: Meyakini sepenuh hati bahwa semua nikmat berasal dari Allah SWT
- Syukur dengan lisan: Mengungkapkan pujian dan rasa terima kasih kepada Allah
- Syukur dengan perbuatan: Menggunakan nikmat Allah sesuai dengan ridha-Nya

Aisyah RA menceritakan bagaimana Rasulullah SAW melaksanakan shalat malam hingga kakinya bengkak. Ketika ditanya mengapa beliau melakukan hal itu padahal dosa-dosanya telah diampuni, beliau menjawab: "Tidakkah pantas aku menjadi hamba yang bersyukur?" (HR. Bukhari dan Muslim).

Marilah kita senantiasa menjadi hamba yang pandai bersyukur, menggunakan segala nikmat Allah untuk kebaikan diri dan sesama. Semoga kita terhindar dari sifat kufur nikmat dan termasuk hamba-hamba-Nya yang bersyukur.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Memperkuat Rasa Syukur

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |