Raymond Muratalla Juara Interim IBF, Perpanjang Rekor 23-0

18 hours ago 11

loading...

Hasil Tinju Dunia: Raymond Muratalla Juara Interim, Perpanjang Rekor 23-0/BoxinG News

Hasil tinju dunia Raymond Muratallla juara interim kelas ringan IBF dan menantang Vasiliy Lomachenko. Upaya Raymond Muratalla untuk meraih gelar juara dunia tinggal menghitung hari, jika juara tiga divisi, Vasiliy Lomachenko, memilih untuk pensiun dan menyerahkan sabuk juara dunia kelas ringan IBF miliknya.

Sampai saat itu, Raymond Muratalla melakukan semua yang ia ingin capai pada Sabtu malam di Pechanga Arena, dengan menyingkirkan Zaur Abdullaev dari Rusia untuk merebut gelar kelas ringan interim IBF melalui kemenangan angka mutlak, 119-109 (dua kali) dan 118-110. "Rasanya luar biasa bisa menyematkan sabuk ini di pinggang saya. Ini adalah perjalanan yang panjang. Kami mendapatkannya sekarang," kata Raymond Muratalla, yang kini memiliki rekor 23-0 (17 KO). "[Abdullaev] adalah petarung yang tangguh. Ia datang untuk bertarung. Saya menggunakan kemampuan saya."

Baca Juga: 2 Kali Knockdown, Souleymane Cissokho Menangi Duel Eliminasi WBC

Lomachenko, 37, memiliki waktu sampai 8 Oktober untuk melawan Muratalla - dan keputusannya akan segera diumumkan. "Saya sekarang wajib melawannya. Akan menjadi sebuah kehormatan untuk melawannya," kata Muratalla tentang Lomachenko.

Muratalla menghabiskan banyak waktu untuk berlatih sebelum laga melawan Abdullaev, menguasai pergerakan dan kemampuannya berpindah posisi untuk mendaratkan serangan keras. Ia memulai malam itu dengan jab, lalu bergeser untuk menyarangkan pukulan kiri ke arah tubuh dan pukulan kanan ke arah wajah.

Intensitas pukulan itu meningkat pada ronde kedua, saat Muratalla menyerang Abdullaev dengan pukulan kanan yang keras dan tiba-tiba ke arah kepala, yang diikuti dengan kombinasi kanan-kiri yang cepat. Muratalla mencoba kidal pada ronde ketiga, kembali gaya ortodoks untuk mendaratkan jab dan mendaratkan sebuah pukulan kanan cepat sebelum keduanya bertukar serangan, yang mengindikasikan bahwa Abdullaev menyadari kelemahannya.

Perhatian Muratalla pada pertahanan dan pergerakan kepalanya yang tajam membuatnya menjadi target yang sulit diincar, dimana hal itu membuat laga ini menjadi lebih terarah pada ronde keempat. Terdapat risiko dalam kehati-hatian itu, karena Abdullaev melepaskan dua pukulan kanan keras pada ronde kelima, dimana mengejar ketertinggalan untuk memenangkan ronde itu menjadi tantangan yang lebih berat.

Muratalla memilih untuk melepaskan pukulannya dengan lebih bebas pada ronde keenam, dengan mengandalkan footwork yang terampil untuk menemukan Abdullaev dengan serangan yang lebih banyak. Ia kembali memanfaatkan aktivitasnya pada ronde ketujuh. Muratalla memperpanjang keunggulannya dengan jab tajam dan manuver untuk mendaratkan pukulan kanan yang efektif, namun saat ronde kedelapan berjalan, beberapa erangan dari para penonton terdengar.

Baca Juga: Anthony Cacace TKO Leigh Wood di Ronde 9, Pertahankan Juara IBO

Adil atau tidak, penampilan ini sangat layak untuk dibandingkan dengan kemenangan gelar juara kelas ringan WBO pada tanggal 14 Februari oleh peraih medali perak Olimpiade 2021 asal Amerika Serikat, Keyshawn Davis, yang mencetak penyelesaian luar biasa atas atlet Ukraina, Denys Berinchyk. Para penonton tidak membayar untuk gerakan kepala.

Mereka menginginkan KO, bukan pencegahan. Muratalla awalnya menolak untuk menyatakan ketertarikannya untuk bertemu Davis, dengan mengatakan, "Saya memiliki kewajiban. Saya tidak terfokus pada hal itu saat ini."

Namun kemudian ia menambahkan: "Saya datang untuk menang. Saya menginginkan semua sabuk itu."

Sebelum ronde ke-10, pelatih terbaik tahun 2024 Muratalla, Robert Garcia, terlihat mendesak petarungnya untuk melepaskan serangan, atau setidaknya untuk mengikuti sebuah pukulan yang mencetak poin dengan lebih dari sekadar penarikan. Muratalla menerima beberapa serangan pada ronde ke-11 dan merespons dengan uppercut dan jab efektif yang menambah luka di wajahnya.

(aww)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |