loading...
Jet tempur generasi keenam J-36 China diklaim mampu mengungguli pesawat pengebom siluman B-21 AS dalam potensi konflik atas Taiwan. Foto/Asia Times/US Air Force
BEIJING - Majalah militer China, Shipborne Weapons, mengeklaim jet tempur generasi keenam Beijing yang sedang dikembangkan, J-36, mampu mengungguli kemampuan pesawat pengebom siluman B-21 Amerika Serikat (AS).
Laporan publikasi itu menyebutkan, dalam potensi konflik di Taiwan, jet tempur J-36 dapat memblokir akses wilayah udara ke pangkalan asing di Guam hingga dua jam dari jarak 1.000 km.
Tujuan di balik pengembangan jet tempur J-36 adalah untuk meringankan kelemahan Beijing terhadap pesawat B-21 Amerika dalam konflik di dalam rantai pulau pertama, menurut majalah milik China Shipbuilding Industry Corporation tersebut.
Baca Juga: Jet Tempur 3 Mesin Tanpa Ekor Milik China Bikin Heboh, Tandingan Jet Siluman F-47 AS?
Laporan tersebut, yang dikutip South China Morning Post, Selasa (6/5/2025), mengatakan ketika jet tempur generasi keenam itu beroperasi, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dapat mencegat pesawat tempur AS yang mencoba menembus gugus pulau pertama.
"Ini akan menyulitkan Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS untuk mempertahankan superioritas udara di Pasifik barat dan untuk campur tangan secara militer dalam serangkaian operasi oleh militer China di dalam gugus pulau pertama," tulis majalah militer tersebut.
Dalam konflik di masa mendatang atas Taiwan, artikel majalah itu tersebut mengatakan bahwa Angkatan Udara China dan Angkatan Udara AS kemungkinan besar akan fokus pada pertempuran untuk menguasai wilayah udara sekitar 1.000 km dari pantai China.
AS Akui Ketidakmampuannya untuk Tegakkan Superioritas Udara Penuh terhadap China
AS juga mengakui klaim yang dibuat dalam majalah militer China bahwa dalam konflik di masa mendatang atas gugus pulau pertama, AS akan berjuang untuk membangun "superioritas udara penuh atas Pasifik Barat" dan bahwa J-36 bahkan dapat mencapai superioritas udara atas pangkalan militer AS seperti Guam selama satu hingga dua jam.
Dalam sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat AS baru-baru ini, Laksamana Samuel Paparo, kepala Komando Indo-Pasifik AS, mengatakan bahwa China dengan cepat meningkatkan kemampuan tempur udaranya dan berada dalam posisi untuk "menolak" superioritas udara AS di gugus pulau pertama, kepulauan strategis di Asia Timur yang meliputi Taiwan, Jepang, dan Filipina.
“Agresi dan modernisasi militer China yang belum pernah terjadi sebelumnya menimbulkan ancaman serius bagi tanah air, sekutu, dan mitra kita (di Indo-Pasifik),” kata Laksamana Paparo memperingatkan Komite Senat bulan lalu.