Akal-akalan Eksportir China Mengelabui Tarif Impor AS

3 hours ago 4

loading...

Eksportir China menggunakan beragam metode untuk menghindari tingginya tarif impor Amerika Serikat (AS). Foto/Dok

JAKARTA - Eksportir China menggunakan beragam metode untuk menghindari tingginya tarif impor Amerika Serikat (AS) , termasuk mengirimkan barang melalui negara ketiga untuk mengaburkan darimana produk itu berasal. Hal ini mengutip konsultan perdagangan, pejabat bea cukai, dan postingan media sosial seperti dilansir Financial Times.

Praktik yang dikenal sebagai “place-of-origin washing", melibatkan pengalihan rute barang melalui negara-negara seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Korea Selatan. Lalu mengekspor kembali barang tersebut ke Amerika Serikat dengan sertifikat asal baru.

Baca Juga: Menkeu AS: China Bisa Kehilangan 10 Juta Pekerjaan dengan Sangat Cepat

Pemerintahan Presiden AS, Donald Trump baru-baru ini memberlakukan tarif tinggi hingga 145% pada barang-barang China, dengan alasan keamanan nasional dan ketidakseimbangan perdagangan. Eksportir China khawatir bahwa kebijakan tarif akan merampas akses mereka ke salah satu pasar terpenting.

Dilansir FT, platform media sosial China dibanjiri dengan iklan yang menawarkan "pencucian tempat asal" atau mengelabui asal barang impor. "AS harus mengetahuinya," kata seorang penjual Malaysia kepada FT.

"Tidak bisa, ini terlalu gila sehingga kami mengontrol jumlah (pesanan yang kami terima)," sambungnya.

Disebutkan pihak berwenang di Malaysia, Vietnam, dan Thailand sedang menyelidiki dugaan praktik tersebut dan menerapkan langkah-langkah untuk memperketat pemeriksaan asal produk impor.

Eksportir China biasanya menjual barang "gratis di atas kapal" (free on board/FOB), mengalihkan tanggung jawab kepada pembeli setelah barang meninggalkan China, yang mempersulit upaya penegakan hukum.

Metode pengelakan lain yang dilaporkan adalah mencampur barang-barang berbiaya tinggi dengan barang-barang yang lebih murah, sehingga eksportir dapat mengelabui nilai keseluruhan pengiriman, mengutip seorang konsultan perdagangan lintas batas. Ada perantara yang dilaporkan menawarkan solusi tarif "area abu-abu" kepada usaha kecil dan menengah.

Sementara itu China menuduh Washington melakukan "intimidasi ekonomi", sehingga melakukan aksi balasan dengan bea masuk 125% atas semua impor AS dan menerapkan pembatasan ekspor.

Baca Juga: China Bikin Daftar Produk AS yang Dibebaskan dari Tarif 125%

Kementerian Perdagangan China mengatakan pekan lalu bahwa mereka sedang mengevaluasi kemungkinan negosiasi perdagangan dengan AS, akan tetapi menegaskan kembali bahwa Washington harus menunjukkan "ketulusan" dengan membatalkan tarifnya jika menginginkan dialog.

(akr)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |