loading...
Universitas Terbuka (UT) resmi membuka perayaan Dies Natalis ke-41 dan ajang DISPORSENI Nasional UT 2025. Foto/UT.
TANGERANG SELATAN - Universitas Terbuka (UT) mengumumkan kebijakan baru yang inovatif dalam sistem pembelajarannya. Dalam waktu dekat, UT akan memberlakukan perubahan besar dalam kurikulum, khususnya untuk jenjang Sarjana (S1), disusul oleh program Magister (S2) dan Doktor (S3) pada tahun berikutnya.
Rektor UT Mohamad Yunus menyampaikan bahwa mahasiswa S1 nantinya akan diwajibkan untuk mempelajari satu dari lima pilihan bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris, Jepang, Korea, Mandarin, atau Arab.
“Ini adalah bagian dari transformasi pendidikan UT agar lulusannya memiliki daya saing global,” ujarnya dalam acara Dies Natalis ke-41 UT dan DISPORSENI Nasional 2025 yang berlangsung di UT Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (2/5).
Selain bahasa asing, mahasiswa UT di semua jenjang nantinya juga akan mengambil minimal 1 hingga 3 mata kuliah dari berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri, termasuk institusi ternama seperti Harvard University.
Kebijakan ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa dan menyesuaikan pembelajaran dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan dunia kerja global.
“Ilmu pengetahuan terus berkembang, dan sekarang orang bisa bekerja dari mana saja. Saya ingin lulusan UT menjadi sosok yang membanggakan, punya daya saing internasional,” tegas pimpinan UT.
Tagline Dies Natalis UT tahun ini adalah “Inovasi Tanpa Batas, Wujudkan Pendidikan Berkualitas,” yang mencerminkan komitmen UT dalam mendukung pemerataan pendidikan dan menjawab tantangan menuju Indonesia Emas 2045. Sementara tema DISPORSENI Nasional 2025 adalah “Mengukir Prestasi Merajut Kebersamaan Menuju Indonesia Emas.”
Sebagai bagian dari transformasi tersebut, UT juga telah mulai uji coba penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam proses pembelajaran. AI akan menjadi bagian dari layanan permanen UT ke depan, termasuk dalam sistem ujian online individu yang dapat dilakukan dari rumah masing-masing mahasiswa secara terawasi.
“Kurikulum akan berubah, dan mahasiswa harus punya peluang serta kesiapan untuk berinteraksi dengan dunia luar. Maka penguasaan bahasa asing dan pengalaman belajar lintas kampus akan menjadi bagian dari kurikulum UT yang baru,” jelasnya.