Siapa Naveed dan Sajid Akram? Ayah dan Anak yang Jadi Pelaku Penembakan Festival Yahudi di Australia

1 hour ago 1

loading...

Naveed dan Sajid Akrab merupakan pelaku penembakan di Festival Yahudi di Australia yang dikenal sebagai ayah dan anak. Foto/Nightly

SYDNEY - Kedua pelaku penembakan yang terlibat dalam serangan teroris yang menargetkan komunitas Yahudi Sydney adalah ayah dan anak. Mereka memberi tahu keluarga mereka bahwa mereka akan pergi memancing di Pantai Selatan.

Naveed Akram, 24 tahun, ditangkap di lokasi penembakan dan dibawa ke rumah sakit di mana ia tetap berada di bawah pengawasan polisi dalam kondisi kritis tetapi stabil. Ayahnya yang berusia 50 tahun, Sajid Akram, yang memiliki toko buah, meninggal di tempat kejadian.

Siapa Naveed dan Sajid Akram? Ayah dan Anak yang Jadi Pelaku Penembakan Festival Yahudi di Australia

1. Naveed Akram Adalah Tukang Batu yang Menganggur

Berbicara dengan media ini saat polisi mengepung rumahnya di Bonnyrigg, Sydney barat, ibu Akram, Verena, mengatakan bahwa putranya, seorang tukang batu yang menganggur, terakhir kali berbicara dengan keluarga pada Minggu pagi, beberapa jam sebelum aksi teror yang menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai banyak lainnya.

Ia mengatakan putranya pergi ke Jervis Bay bersama ayahnya untuk akhir pekan.

Melansir Sdyney Morning Herald, Akram sedang mencari pekerjaan setelah diberhentikan dari pekerjaannya sebagai tukang batu sekitar dua bulan lalu ketika perusahaan tempat ia bekerja bangkrut.

Melansir The Guardian, pria yang mempekerjakannya mengatakan bahwa ia menerimanya sebagai pekerja magang enam tahun lalu, menggambarkannya sebagai pekerja keras yang tidak pernah mengambil cuti.

Namun, beberapa bulan lalu, katanya, Naveed melaporkan bahwa ia mengalami patah pergelangan tangan saat bertinju, dan tidak akan dapat bekerja lagi hingga tahun 2026.

“Dia meminta semua haknya dibayarkan, cuti tahunan dan semuanya, tetapi banyak orang melakukan itu di akhir tahun,” kata majikan tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya.

“Sekarang Anda tidak bisa tidak berpikir, dia mendapatkan semua uangnya, akan dia belanjakan untuk apa.”

Ia tidak mengenal Naveed dengan baik, mengatakan bahwa Naveed pernah mempekerjakan puluhan orang sekaligus, tetapi ia dianggap sebagai orang yang pendiam.

“Dalam pekerjaan pemasangan batu bata, Anda bekerja sama sebagai tim di lokasi, tetapi ia tidak bergaul dengan siapa pun di luar jam kerja… ia makan siang sendirian, tidak dengan orang lain,” katanya.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |