Penurunan Produksi Minyak Pakistan Terus Berlanjut di Tengah Perang

6 hours ago 4

loading...

Produksi minyak dan gas Pakistan mengalami penurunan signifikan di tengah konflik yang berkepanjangan. FOTO/

JAKARTA - Produksi minyak dan gas Pakistan mengalami penurunan signifikan di tengah konflik yang berkepanjangan di kawasan tersebut. Data terbaru pemerintah Pakistan menunjukkan produksi minyak turun 14% secara tahunan menjadi 58.890 barel per hari pada April 2025. Sementara itu, produksi gas juga menurun 8% dengan rata-rata 2.717 juta kaki kubik per hari.

Baca Juga: Biaya Perang Pakistan-India selama 4 Pekan Mencapai Rp8.260 Triliun, Siapa Paling Boncos?

Penurunan ini merupakan kelanjutan tren yang telah terjadi sejak awal tahun fiskal, di mana selama 10 bulan pertama produksi minyak turun 11% dan gas turun 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Salah satu penyebab utama penurunan produksi adalah pemangkasan output di ladang-ladang minyak dan gas utama akibat rendahnya permintaan gas domestik.

Dilansir dari Daily Times, para pakar energi menjelaskan, permintaan gas lokal menurun karena pasokan gas alam cair (LNG) yang diimpor dari Qatar dilakukan melalui kesepakatan jangka panjang. Pasokan LNG ini mengurangi kebutuhan gas yang diproduksi secara lokal.

Namun, kondisi ini diperkirakan dapat berubah saat memasuki musim panas, ketika penggunaan listrik meningkat dan permintaan gas domestik berpotensi naik. Sejak puncak produksi minyak pada 2014 dan gas pada 2008, ladang-ladang utama Pakistan seperti Nashpa, TAL, Adhi, dan Chanda terus mengalami penurunan produksi.

Baca Juga: Perbandingan Ekonomi India dengan Pakistan: Bak Langit dan Bumi

Selain itu, aktivitas pengeboran sumur eksplorasi dan pengembangan juga menurun tahun ini dibandingkan rencana awal, memperburuk kondisi produksi energi nasional. Penurunan produksi minyak dan gas ini terjadi di tengah ketegangan militer yang meningkat di kawasan turut mempengaruhi stabilitas dan operasional sektor energi Pakistan.

(nng)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |