Iran Pamer Rudal Baru yang Siap Serang Pangkalan AS, Namanya Qassem Basir

5 hours ago 2

loading...

Iran ancam serang pangkalan AS di Timur Tengah sambil menunjukkan rudal balistik terbarunya yang diberi nama Qassem Basir. Foto/Tehran Times

TEHERAN - Iran telah menunjukkan rudal balistik terbaru yang diberi nama Qassem Basir pada hari Minggu. Misil tersebut akan menargetkan pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah jika perang Teheran-Washington pecah.

"Rudal Qassem Basir adalah rudal balistik berbahan bakar padat dengan jangkauan 1.200 kilometer (746 mil)," tulis kantor berita Tasnim yang berafiliasi dengan pemerintah Iran, sebagaimana dikutip Al Arabiya English, Senin (5/5/2025).

Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh memperingatkan bahwa Teheran akan membalas setiap tindakan militer AS dengan menargetkan pangkalan Amerika di Timur Tengah.

Baca Juga: Bos Pentagon Ancam Iran usai Serangan Houthi Bikin Jet Tempur F/A-18 AS Tenggelam di Laut Merah

"Jika kami diserang—jika perang dipaksakan kepada kami—kami akan menanggapi dengan tegas. Kami akan menargetkan kepentingan dan pangkalan mereka," katanya dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah yang disiarkan pada Minggu malam.

Nasirzadeh mengatakan bahwa Iran tidak memendam permusuhan terhadap tetangganya, tetapi memperingatkan bahwa jika Washington melancarkan serangan, pangkalan AS yang terletak di negara-negara tetangga tersebut akan dianggap sebagai target yang sah.

Iran dan AS telah terlibat dalam perundingan nuklir sejak 12 April. Putaran negosiasi keempat, yang awalnya dijadwalkan pada hari Sabtu, ditunda karena "alasan logistik", kata mediator Oman.

Presiden AS Donald Trump telah menulis surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei pada bulan Maret, mendesak perundingan sambil memperingatkan kemungkinan tindakan militer jika diplomasi gagal.

Sejak kembali menjabat pada bulan Januari, Trump telah memberlakukan kembali kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Iran, yang selama masa jabatan pertamanya membuatnya memberlakukan kembali sanksi besar-besaran terhadap Teheran setelah meninggalkan kesepakatan nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Perjanjian JCPOA 2015 menawarkan keringanan sanksi kepada Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya.

Negara-negara Barat, termasuk AS, telah lama menuduh Iran berupaya mendapatkan senjata nuklir—tuduhan yang dibantah oleh Teheran.

(mas)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |