India-Pakistan Saling Serang, Nilai Perusahaan Pertahanan Terangkat Lebih dari Rp82,3 T

10 hours ago 4

loading...

Menyusul eskalasi ketegangan dengan Pakistan, nilai perusahaan pertahanan India dilaporkan bertambah lebih dari USD5 miliar setara Rp82,3 triliun. Foto/Dok

JAKARTA - Menyusul eskalasi ketegangan dengan Pakistan , nilai perusahaan pertahanan India dilaporkan bertambah lebih dari USD5 miliar setara Rp82,3 triliun (kurs Rp16.474 per USD). Konflik dua negara bertetangga itu berawal dari tuduhan New Delhi, bahwa Islamabad menyembunyikan teroris, terkait dengan penembakan massal secara brutal yang menewaskan 26 warga sipil di Kashmir bulan lalu.

Pada hari Rabu (7/5), India mengatakan pihaknya menyerang sembilan "infrastruktur teroris" di seberang perbatasan di Pakistan dalam serangan yang terjadi dalam satu malam. Setelahnya hubungan kedua negara semakin memanas hingga terjadi duel di udara.

Bursa secara khusus melacak 10 perusahaan pertahanan India menunjukkan, nilai pasar mereka tumbuh sekitar 5% sejak serangan teroris pada 22 April lalu. Baca Juga: India-Pakistan Saling Serang, Bahlil Cemas Ekspor Indonesia Bakal Terdampak

"Di tengah perang, ekspektasinya bahwa perusahaan-perusahaan ini akan mendapat manfaat dari situasi geopolitik yang memburuk," tulis Bloomberg. Mereka di antaranya termasuk perusahaan kedirgantaraan domestik India, Hindustan Aeronautics Ltd. dan perusahaan rudal Solar Industries India Ltd.

Pada hari Rabu, saham Mazagon Dock Shipbuilders Ltd. yang berbasis di Mumbai naik sebanyak 4,6%, sementara Hindustan Aeronautics melesat hampir 2%.

Dengan latar belakang situasi konflik yang memanas dengan Pakistan, Perdana Menteri India, Narendra Modi dilaporkan telah menunda perjalanannya ke Kroasia, Belanda, dan Norwegia.

Baca Juga: Perbandingan Ekonomi India dengan Pakistan: Bak Langit dan Bumi

Modi juga tidak akan menjadi salah satu pemimpin internasional pada perayaan peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II di Moskow karena alasan yang sama. India sebaliknya akan diwakili oleh delegasi tingkat tinggi sebagai alternatif.

(akr)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |